Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Lost In Metro

Hari pertama kerja,gua sudah di buat bingung. Bingung karna gua nggak tau sama sekali di mana toko gua dan apa barang yang akan gua jual. Semua itu buntut dari kelalaian orang kantor yang nggak menjelaskan apa-apa tentang itu semua ke gua. Dan hari pertama ini di isi oleh keliling-keliling toko dan canda tawa,serta basa-basi dengan para staff toko.
Yah yang namanya kerja pasti akan penuh dengan basa-basi,itu lah yang gua lakukan di hari pertama ini. Semua SPG/B yang kerja di sini hampir semuanya memandang aneh ke arah gua. Entah apa yang ada di benak mereka ketika melihat gua yang dari tadi mondar-mandir nggak karuan. Lima jam lebih gua mondar-mandir tanpa aktifitas yang berarti. Orang kantor gua janji untuk mendatangkan barang pada pukul 9.30 WIB tapi hingga saat ini (jam 2.00) barang tak kunjung datang. Gua merasa telah di bodohi mereka (orang kantor) karna harus menunggu selama berjam-jam dan menjadi bahan guyonan para SPG/B di sini. Gua ngerasa seperti anak hilang di dalam mall.
Gua mencoba tuk sabar sambil menunggu barang datang di gudang wearhouse yang sumpah panas banget ,kontras sama di dalem toko yang sejuk karna AC. Target gua adalah menunggu 30 menit lagi,kalau 30 menit barang dan orang kantor nggak juga datang,dengan hati riang gua akan memutuskan kerja sepihak.
Setelah hampir dua puluh menit berjalan. Gua pun sudah siap untuk melangkah ke ruang locker untuk bersiap-siap pulang. Belum sampai di depan lift,gua melihat seorang lelaki dengan wajah yang rada letih dari balik tumpukan kardus. Dia adalah orang kantor yang dari tadi gua tunggu-tunggu.
Dengan wajah yang tanpa dosa dia langsung menghampiri gua dan bertanya “Kamu dari kapan di sini ,fian ?” nih orang bego atau dongo sih,katanya manager tapi kok gini amat yah nggak profesional banget,dengan nada kesal gua menjawab “Saya sudah dari jam 9 pagi pak di sini,nggak ngapa-ngapain!!!”. Dia pun Cuma bilang “Maaf yah”. Tai,kalau bukan karna uang yang lagi gua butuhin banget-banget gua nggak bakal ngelakuin semua ini.
Dari ke jauhan terdengar suara seorang wanita yang sepertinya memanggil nama gua “Alfian..Fiannn!!!” . gua coba mencari dari mana asal tuh suara,tapi tidak juga ketemu. Seorang wanita kecil dan mungil yang nampak letih,menghampiri gua sambil berkata “Fian,mbak panggil-panggilin juga!!!” oh..suara itu ternyata berasal dari staff kantor gua. Gua kira dia manggil gua pengen bagi uang nunggu ternyata nggak,dia malah menyuruh gua untuk angkatin barang-barang,sial.
Tiga kardus yang lumayan berat di tambah satu kardus yang berat banget,gua angkat-angkat. Gua sih berharap setelah proses angkat-angkat ini selesai otot-otot tubuh gua akan berkembang dan menjadi seperti Ade Rai.
Gua bingung harus gua apakan ke-empat kardus yang berisi dengan tumpukan pakaian. Karna sebelumnya gua nggak pernah di kasih tau secara spesifik tentang aktivitas gua di toko dengan pakaian-pakaian yang di muat dalam empat kardus ini. Tanpa banyak bicara dan rasa penyesalan yang amat sangat orang kantor pun pulang dan meninggalkan gua dengan empatkardus dan di tambah rasa bingung yang lumayan membunuh setiap gerak gua.
Tiba-tiba datanglah seorang gadis belia yang tadinya gua kira dia masih sepantaran dan nggak taunya dia lebih tua dua tahun di atas gua. Heny nama perempuan ini. Dia sudah tiga tahun menjadi SPG di toko ini. Dan dia di nobatkan untuk menjadi guide gua oleh orang kantor. Dengan sabar dan perlahan dia mulai mengajarkan satu persatu tentang hal yang belum pernah gua mengerti sebelumnya. Gua banyak tahu tentang seluk beluk menjadi SPG/B dari dia.
Empat kardus yang berisikan pakaian-pakian tersebut kemudian gua price tag satu persatu. Nyeri masih terasa sekali di kaki kanan gua yang kemarin malem abis jatuh dari motor,dan luka ini sulit membuat gua untuk duduk ataupun berjongkok. Suasana gudang yang panas semakin terasa panas oleh SPG-SPG yang sedang asyik duduk tanpa menghiraukan selangkangan-nya terbuka. Sungguh tak tau malu SPG-SPG itu,membuat birahi gua sedikit mencuat (yah namanya juga pria normal,hhe). Price tagin pun selesai dan barang siap di taru di gudang.
Dengan minta bantuan dari seorang staff gudang,kami semua (gua,Heny,Staff,dan empat kardus) berangkat menuju gudang yang ada di lantai 1. Suasana di dalam toko tentunya lebih sejuk dari suasana di dalem gedung yang sumpek.
Barang sudah di taruh di gudang dan orang toko mengabarkan kalau display sudah bisa di mulai pada esok hari. Jam 16.50 WIB, sepuluh menit lagi waktunya pulang. Heny sudah lebih dulu pulang karna dia mau ke Thamrin. Sedangkan gua menunggu jam pulang dengan berkumpul dengan SPG/B yang jaga di counter Dompet.
SPG/B bilang,kalau mau pulang harus baris dulu. Awalnya gua kira itu Cuma akal-akalan mereka untuk bisa ngerjain anak baru kaya gua ini. Gimana nggak mau berprasangka buruk orang SPG/B nya sendiri menunjukan wajah-wajah penipu,hhe. Ternyata semua itu benar. Gua harus berbaris untuk bisa pulang. Banyak banget ritual aneh di toko ini.
Kaki kanan gua udah pengen banget gua lepas rasanya. Nyeri dan pegal. Sesampainya di rumah gua akan tidur. Badan serasa abis tidur di atas tumpukan kardus. Lelah bukan kepalang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar