Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Jumat, 21 Oktober 2011

Elegi Patah Arang

Kita memang sudah membaik dalam dua minggu terakhir ini. Namun gua merasa ada sesuatu yang ganjil. Sebuah perasaan hambar yang melintas tepat di tengah-tengah langkah kita berdua. Awalnya, gua tidak begitu menghiraukan perasaan itu. Dan lebih menganggapnya sebagai sebuah halusinasi efek dari rasa posesif. Namun, semakin hari semakin gua menentukan bahwa itu bukan hanya sebuah halusinasi. Perasaan hambar itu benar ada.

Sedikit kecewa saat gua tau bahwa selama (kurang lebih) dua minggu terakhir ini, lu tidak menemukan rasa nyaman sewaktu berada di samping gua. Gua juga belum bisa memastikan penyebabnya apa. Namun, setidaknya gua selama ini sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik. Menuruti semua kemauan lu. Gua melakukan semua itu bukan karna ingin terlihat baik dimata lu ataupun keluarga lu bahkan teman-teman lu, tidak. Yah, mungkin pengharapan seperti itu kadang ada. Tapi semua yang pernah gua lakukan itu sebatas untuk meringankan beban lu. Karna gua tau kondisi lu saat ini seperti apa dan bagimana. Tidak, ini bukan catatan untuk menaikan derajat gua dimata lu. Bukan juga untuk merangsang empati lu.

Rabu, 19 Oktober 2011

Sebuah Keraguan

SEBUAH KERAGUAN

Kita berjalan bersama. Sama-sama di aspal yang sama
Namun tak sedikitpun kita sama-sama bertatap muka
Kita sama-sama kenal. Namun kita seperti tidak saling mengenal
Kita tidak lagi melihat bulan sebagai sebuah harapan untuk melihat matahari

Ku coba memecah kebekuan dengan bertanya
Namun kau enggan menjawab dan terus acuh
Tanpa kau sadari leher mu begitu tinggi terangkat
Kau anggap apa aku ini ?

Apa kau melihat sesuatu yang sama dengan ku ?
Apa kau turut merasakan sesuatu yang sama dengan ku ?
Bisikanlah jawaban mu itu tepat di telinga kanan ku
Agar keraguan ini hilang

Sabtu, 15 Oktober 2011

Oh, Saya Mengulang Tahun

Hari apa sekarang ? Hari minggu. Tanggal berapa sekarang ? 16. Bulan apa ? Oktober. Benar-benar hari yang biasa. Oh, sekarang menjadi biasa. Tapi dulu, hari ini adalah hari yang tidak biasa. Dimana hari ini gua selalu menunggu SMS dari orang-orang terkasih tepat pada pukul 00.00. Menunggu mereka mengucap, "Selamat ulang tahun yah fi. Semoga sehat selalu dan bla..bla..bla.." Tapi tidak untuk saat ini. Gua tidak begitu mengharapkannya dan memperlakukan hari ini menjadi lebih istimewa ketimbang hari-hari sebelumnya, tidak. Tidak akan terulang kembali perlakuan khusus untuk hari ini seperti yang sudah-sudah.

Sesuatu telah merubah cara pandang gua terhadap hari dimana kita pertama kali dihempaskan ke dunia. Gua tidak menyalahkan kalian yang sudah terlanjur mengucapkan selamat tepat di hari ini melalui berbagai media, entah itu Jerjaring sosial ataupun via SMS. Gua berhutang budi pada kalian yang telah mengucapkan. Karna kalian telah berhasil menjadi sebuah alarm untuk mengingatkan gua bahwa kesempatan untuk hidup gua semakin menipis. Dan kalian dengan ucapan selamat kalian itu telah berhasil menjadi cambukan keras untuk gua yang kini (mungkin) sedang tertidur untuk bangun. Bangun dan mulai mencari celah untuk merancang kembali kepingan-kepingan masa depan yang memang sengaja diberantakan.

Kamis, 13 Oktober 2011

Biarkan Semuanya Mengalir Sebagaimana Mestinya

Sudah lebih dari seminggu, kini gua berstatus sebagai mahasiswa. Bertemu dengan lima puluh kawan baru tentu dengan watak yang berbeda-beda disetiap kepalanya. Di minggu-minggu pertama semua masih berjalan normal dan yah, belum begitu menjengkelkan. Namun, setelah minggu-minggu berikutnya mulai nampak menjengkelkan. Terlebih dari sikap-sikap individu yang terlalu memiliki harapan besar untuk membuat lima puluh orang berkumpul menjadi satu dalam setiap waktu dan selalu melakukan apapun secara bersamaan.

Tidak, kita tidak sedang bermusuhan. Jika memang didalam kelas yang dihuni lima puluh orang tersebut terjadi sebuah pengelompokan, itu bukan dikarenakan kita bermusuhan, sekali lagi tidak. Ini semua alamiah. Ini bukan terjadi karna masing-masing dari kita ingin mendirikan Gang-nya masing-masing, tidak. Tapi ini lebih kepada rasa nyaman siapa dengan siapa.

Rabu, 12 Oktober 2011

Ini Suara Kenapa

Hey, ini adalah suara yang sebenarnya sudah terlalu lama mengendap dalam lapisan-lapisan tanah kesabaran. Sengaja digali kembali supaya kau mampuh melihat wujud dari setiap jengkal jari yang aku acungkan ke langit tepat di hadapan mu.

Aku terlalu lelah untuk memaklumi semua kebiasaan buruk mu diwaktu dulu. Diwaktu dimana kau masih merajai dunia. Kini lihatlah diri mu dan sekeliling mu. Aku tau kamu menyadari semuanya sudah berubah drastis. Tapi aku selalu menyesali sikap mu yang tak pernah ingin mengkondisikan diri dengan keadaan yang sekarang. Kenapa kau masih saja berperilaku seperti dulu ? Bermimpi merajai dunia kembali ? Sadar! Bangkit! Semua sudah pudar.