Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Selasa, 28 Desember 2010

Suka Duka Pramuniaga : Di Mana Toko Ku ?

Yeah,setelah menganggur dua bulan,akhirnya gua kembali memasuki dunia kerja yang nampaknya (masih) membosankan. Tapi,mau di gimanain lagi,subsidi dari orang tua sudah gak gua terima lagi sedangkan gua gak punya cukup keahlian untuk mendapatkan penghasilan sendiri. Gawean gua sekarang masih sama dengan gawean gua pada beberapa bulan yang lalu,gua masih menjadi pramuniaga. Maklum,lulusan SMU coy,bisa apa di jaman sekarang,mentok yah jadi spg kayak gua ini. kali ini gua akan bekerja di salah satu toko buku yang lumayan berumur juga,kalau gak salah ini toko udah ada sejak tahun 1953. Ayo,tebak toko apa itu ?.

Dan tepat pada hari ini (14 Desember 2010),gua mulai bekerja sebagai pegawai di sana,tapi status gua masih training. Seragam gua juga masih hitam putih. Gua gak sabar nih pengen cepet-cepet kerja. Gak sabar pengen tau situasi kayak apa yang bakal gua hadapi nanti : menjengkelkan kah ? atau menyenangkan ?,kita lihat saja nanti.

My Fiend Of Love


Hey..hey..hey.. kali ini gua akan mengenalkan seseorang kepada kalian semua yang sedang membaca blog nista gua ini. seseorang yang selama dua tahun dua bulan belakangan ini menemani gua baik itu dalam keadaaan suka maupun duka (tapi lebih banyak duka,kayaknya mah). Seseorang yang mampuh mempengaruhi kinerja gua dalam mejalani setiap aktifitas gua. Mungkin terdengar berlebihan tapi di sini gua hanya mencoba untuk bersikap jujur.

Jumat, 24 Desember 2010

Suka Duka Pramuniaga : Risty Tagor Oh Risty Tagor


“yan,jadi nggak belajar berangkas !!!” teriak kencang bang Farizi dari arah kasir. Membuyarkan pandangan kosong gua seketika.

Gua emang dari tadi udah nagih sama dia buat ngajarin cara mengoperasikan berangkas. Tapi,dari tadi tuh dia sibuk banget dan baru sekarang baru bisa ajarin gua.

“jadi bang!!!” teriak gua menyambut teriakannya bang Farizi.

Hancurnya Jembatan Ku


Satu jam yang lalu semuanya masih terlihat biasa-biasa saja. Kita masih tertawa,bercanda,makan,dan mendengarkan beberapa nomer hits milik band pop terkenal ibu kota bersama. Tak ada firasat apa-apa kecuali firasat bahwa hari ini akan terlewatkan dengan perasaan riang serta gembira. Kita pun masih sempat berbincang-bincang kecil tentang langkah apa yang akan kita tempuh bersama ke depannya. Suasana kala itu tak mengisyaratkan sesuatu yang buruk akan terjadi sama sekali.