Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Kamis, 04 November 2010

Tembok Ku Di Ujung Mesin Buldoser

Semua yang telah di bangun hampir tiga tahun kini semuanya tinggal siap gusur dan menjadi puing. Apa harus berakhir seperti itu kah tembok yang kita bangun bersama dari bata pertama? Nampaknya iya. Kurangnya bahan material dalam mengerjakan tembok ini agar tetap berdiri kokoh membuat tembok ini terbengkalai. Aku tak bisa menutup semua kebolongan di tembok itu karna memang aku tak punya cukup semen dan pasir untuk menambalnya,sial. Hanya sisa tiga bata. Aku sudah kehilangan dua bata. Itu membuat tembok ini terlihat ringkih. Aku hanya bisa meminjam beberapa bata dari tembok tetangga. Namun itu rasanya berbeda. Karna aku harus membayar sewa. Bukan dengan uang ataupun benda. Tapi dengan waktu. Karna aku tak bisa memiliki bata itu sepenuhnya. dan terkadang aku pun harus mempertahankan tembok itu meski hanya tersisa tiga bata. Nampaknya,aku harus beristirahat sejenak mengambil sela untuk berhafas. Memikirkan langkah ke depan demi keberlangsungan tembok ini.

Sementara itu. Tembok-tembok tetangga sudah berdiri tegak dan terlihat anggun. Namun tembok ku masih dalam keadaan seperti pertama kali aku meletakkan bata pertama. Tetangga-tetangga ku yang dahulu rehat kini berranjak kembali guna melanjutkan kerjanya mendirikan tembok-tembok mereka.

Menyerah ?persetan dengan itu. aku masih punya banyak cara untuk kembali mendirikan tembok ini. aku masih punya tiga bata. Dan itu cukup untuk mendirikan temboh ringgkih ini untuk kemudian menyulapnya menjadi sebuah gedung yang gagah membelah angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar