Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Kamis, 22 September 2011

Masa Depan ? Akan Seperti Apa Wujud Mu ?

Minggu ini adalah minggu pertama gua masuk ke dunia baru, dunia perkuliahan. Gua kuliah disalah satu universitas swasta di Depok, Universitas Gunadarma (UG) tepatnya. Yah, atas tawaran dari kedua orang tua gua yang sebelumnya menyuruh gua untuk kerja terlebih dahulu sebelum kuliah, gua pun memutuskan untuk kuliah disana. Keputusan itu bukanlah keputusan mutlak yang berasal dari diri gua sendiri. Boleh dibilang 50% memang keputusan gua dan 50% nya lagi keputusan orang tua gua itu. Begitu juga sewaktu menentukan jurusan mana yang harus dipilih.

Kita (gua dan orang tua gua) sempat berdiskusi tentang jurusan apa yang harus gua pilih nanti. Gua mengajukan untuk kuliah di jurusan jurnalistik/sastra indonesia. Semua itu berkat apa yang belakangan ini telah gua kerjakan yakni membuat zine. Dari membuat zine itu gua banyak belajar tentang sedikit ilmu jurnalistik. Memang kadar totalitasnya amatlah masih minim. Tapi senggaknya gua sudah belajar bagaimana caranya tulis menulis. Dan dari membuat zine itulah gua jadi lebih sering memperhatikan tulisan-tulisan kolomnis di media massa maupun dari kolomnis-kolomnis yang ada di zine favorit gua. Bagaimana cara mereka menulis dengan baik, agar pembacanya pun merasa tertarik untuk membacanya apa yang sudah mereka tuliskan. Atas dasar itulah gua mengajukan untuk kuliah di jurusan tersebut.

Namun, orang tua gua tidak sepaham dengan gua. Mereka bilang, cari jurusan yang bisa menjamin masa depan seperti bagian IT. Gua memang memiliki ketertarikan dengan dunia IT tersebut namun tidak bergelora seperti di dunia jurnalistik. Kita pun terus mempertahankan opsi masing-masing. Sampai pada ketika gua dibenturkan pada realitas bahwa suatu saat nanti gua harus menikahi seorang wanita,mempunyai anak, dan menghidup keluarga gua tersebut. Orang tua gua pun nampaknya bermain dengan kecemasan gua. Mereka memang tidak bilang secara langsung kalau gua gak boleh mengambil jurusan jurnalistik. Tapi mereka secara tidak langsung telah melakukan itu dengan memberikan gambaran-gambaran semua akan masa depannya seorang jurnalis. Mereka terus membahas tentang masa depan dari seorang "jebolan" IT. Mereka mengiming-ngimingi gua dengan pekerjaan yang layak,gaji besar,dan hidup yang senang. Sialnya gua termasuk orang yang bimbang jika sudah di hadapi dengan gambaran akan masa depan. Langkah gua jadi miring.

Pada akhirnya gua pun memutuskan untuk mengikuti apa kata orang tua gua. Terlebih lagi gua berfikir, gua tidak benci-benci banget sama dunia IT ini meski masih banyak hal yang belum gua ketahui tentang dunia tersebut. Oke, gua masuk ke UG dengan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Sedikit tidak nyambung memang, melihat latar belakang akademi gua yang seorang "jebolan" Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Perdagangan (Marketing). Sampai waktu gua mendaftarkan diri ke UG, staff di sana sampai menanyakan keseriusan gua tersebut.

Dan setelah gua tercatat sebagai mahasiswa UG jurusan Sistem Informasi. Dan setelah gua mengikuti kuliah perdana pada tanggal 19 Sepetember kemarin. Gua merasa langkah ini adalah langkah yang salah di pilih. Terlebih setelah gua bertemu lagi dengan Matematika. Gua boleh di bilang tidak terlalu begitu suka dengan mata pelajaran yang satu ini sejak lulus SMP. Matermatika yang diajarkan di kampus serasa berbeda dengan Matematika yang dulu gua pelajari di SMK. Oh ternyata ini Matematika SMU dan setau gua Matematika SMU dan SMK itu memang berbeda. Bahkan di SMK sendiri pun Matematika untuk jurusan perdagangan dan akutansi itu berbeda dengan Matematika Sekretaris.

Pulang dari kuliah di hari pertama itu, gua langsung bicara kepada ibu gua. Gua bilang, "Ma kalau aa gak kuat. Semester tiga pindah jurusan yah. Mau ngambil Jurnalistik." Mendengar itu ibu gua cuma bisa bilang kenapa ? Jalani saja dulu. Oke, gua akan jalani semua ini dulu. Gua tidak akan putus semangat hanya karna hal ini.

Jujur, gua sekarang benar-benar terbebani dengan masa depan itu sendiri. Akan menjadi apa gua kelak. Sampai-sampai kemarin gua berfikir, jika pada umur sekian gua belum bisa menjadi seseorang yang berguna untuk orang tua dalam hal mampu membantu perekonomian keluarga. Gua akan memilih BUNUH DIRI!

Tiara sempat ketawa waktu gua bilang gua akan bunuh diri. Dan balik mengejek gua dengan kata "CEMEN!" Dari situ gua sedikit termotivasi untuk bangkit dari ketakutan yang gua buat sendiri. Dan gua harus optimis untuk menemukan wujud masa depan itu.

Dan dari situ lah sekarang gua memiliki dua poin yang benar-benar harus dijalani secara serius. Pertama, perkuliahan gua itu sendiri. Dan kedua, Tiara Ade Sagita. Kedua poin itu lah yang harus gua bina untuk gua bawa sampai masa depan nanti. :D

"I want to be something. I don't know why. I want to know that at least I tried." -Weezer "I Want To Be Something"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar