Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Kamis, 29 September 2011

Biarkan Penyesalan Menjadi Sejarah Kehidupan

Semua orang sudah tau bahwa penyesalan itu selalu datang setelah apa yang telah kita lakukan. Memang menyesali itu adalah sesuatu yang cukup ironis dan kita hanya bisa meratapi dengan sejuta bayangan serta pertanyaan kenapa. Ketika kita sedang dalam gelombang-gelombang penyesalan kita selalu berandai-andai waktu akan berputar kemasa lampau dan bergumam akan memperbaiki kesalahan yang membuat penyesalan ini begitu menyakitkan. Sebagaimana yang kita tau, waktu seperti air di sungai yang terus mengalir ke depan.

Dan itu lah kiranya yang sedang gua rasakan saat ini, menyesal. Dia, Tiara, adalah wanita yang membuat gua sadar betapa merasa superiornya gua ketika gua dan dia menjalankan suatu hubungan, pacaran. Sebelum kejadian ini terjadi, gua selalu berpikir kalau gua dan dia tidak akan sampai pada satu titik dimana interaksi kita menjadi beku. Dan yang namanya saling memberi dan mengasihi itu tidak akan pernah terjadi lagi. Oke singkatnya kita PUTUS!

Sedih ? jelas. Di hari-hari awal yang ada di otak gua cuma bagaimana caranya supaya bisa mati tanpa rasa sakit. Terdengar pecundang memang dan terdengar amat tolol. Karna pada waktu itu gua masih terbebani oleh apa yang biasa gua lakukan berdua. Hampir setiap hari kita selalu bertemu,bercanda dan kadang pada akhirnya berantem. Hari demi hari, gua mulai melihat langit begitu luas. Waktu itu malam hari. Disana terdapat banyak bintang. Dan ketika pandangan gua fokus pada satu bintang yang berpijar, bintang itu meredup kemudian hilang perlahan. Dan untungnya di sekitarnya masih banyak terdapat bintang. Gua coba mengalihkan pandangan ke lain bintang. Dan gua menikmatinya. Tidak, gua tidak bisa meng-analogi-kan kehidupan ini dengan bintang. Jelas, bintang hanya bisa kita lihat sesaat saja yakni pada waktu malam.

Hari ini tepat seminggu pasca peristiwa tersebut. Tragedi kalau gua bilang. Yah ini sebuah tragedi. Penyesalan itu pun masih melekat. Tapi sampai kapan melekat terus menerus ? Apa gua harus menggunakan waktu untuk merontokan rasa sesal ini ? itu terlalu lama. Penyesalan ini terlihat begitu mudah untuk di hilangkan namun sebenarnya sulit untuk dihilangkan. Mungkin Tiara benar, ini hanya sebuah perasaan yang amat sangat bergelora di awal-awal pasca putus. Tapi nanti, jika sudah berlalu hingga berbulan-bulan dan bertahun-tahun mungkin akan normal kembali. Oh sepertinya ini proses waktu. Ternyata gua masih membutuhkan uluran tangan waktu.

Mungkin hari ini penyesalan itu masih ada tapi esok, TIDAK!!! Dan akan gua simpan penyesalan ini menjadi bagian dari sejarah kelam kehidupan.

Terima kasih Tiara Ade Sagita. Lu yang terindah namun bukan yang terbaik. Jika ini memang intervensi dari tuhan. Gua percaya ada sesuatu yang baik yang sedang dirancang untuk kita berdua di depan. Jadi, mari kita lihat ke depan sekarang. Kita temukan rancangannya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar