Hari apa sekarang ? Hari minggu. Tanggal berapa sekarang ? 16. Bulan apa ? Oktober. Benar-benar hari yang biasa. Oh, sekarang menjadi biasa. Tapi dulu, hari ini adalah hari yang tidak biasa. Dimana hari ini gua selalu menunggu SMS dari orang-orang terkasih tepat pada pukul 00.00. Menunggu mereka mengucap, "Selamat ulang tahun yah fi. Semoga sehat selalu dan bla..bla..bla.." Tapi tidak untuk saat ini. Gua tidak begitu mengharapkannya dan memperlakukan hari ini menjadi lebih istimewa ketimbang hari-hari sebelumnya, tidak. Tidak akan terulang kembali perlakuan khusus untuk hari ini seperti yang sudah-sudah.
Sesuatu telah merubah cara pandang gua terhadap hari dimana kita pertama kali dihempaskan ke dunia. Gua tidak menyalahkan kalian yang sudah terlanjur mengucapkan selamat tepat di hari ini melalui berbagai media, entah itu Jerjaring sosial ataupun via SMS. Gua berhutang budi pada kalian yang telah mengucapkan. Karna kalian telah berhasil menjadi sebuah alarm untuk mengingatkan gua bahwa kesempatan untuk hidup gua semakin menipis. Dan kalian dengan ucapan selamat kalian itu telah berhasil menjadi cambukan keras untuk gua yang kini (mungkin) sedang tertidur untuk bangun. Bangun dan mulai mencari celah untuk merancang kembali kepingan-kepingan masa depan yang memang sengaja diberantakan.
Dihari ini pula-lah gua tidak akan mengemis kepada tuhan untuk selalu diberikan kesehatan, umur panjang, murah rezeki, dan hal-hal yang indah lainnya. Karna sudah pasti tuhan enggan merrealisasikan doa gua tersebut karna sebegitu egoisnya gua. Maka dari itu, dihari ini gua cuma menginginkan tuhan untuk terus memberikan spirit-nya ke gua dalam menjalani peran sebagai manusia. Mungkin hanya itu yang gua harapkan, spirit.
Usia memang tidak ada satu pun orang yang tahu, dimana ujungnya tersebut. Tapi, meski begitu gua tidak akan bersantai menunggu kapan usia itu bertemu ujungnya. Setidaknya gua perlu mempersiapkan diri untuk hari esok. Meski bisa saja gua akan lebih cepat menemui ujungnya usia atau mungkin sebaliknya. Maka dari itu gua harus mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang untuk bekal di hari depan nanti. Persetan jika memang hasilnya nihil dan sia-sia. Setidaknya gua sudah mempersiapkannya. Maaf! Gua tidak sepakat dengan pepatah yang mengatakan, "Hidup untuk hari ini karna besok kita akan mati!" Sebelum usia menemukan ujungnya, gua akan terus merancang kepingan-kepingan kehidupan.
Terima kasih untuk kalian yang sudah terlanjur mengucapkan selamat ke gua di hari ini. Terima kasih telah mengingatkan sekaligus mencambuk gua.
16 Oktober itu biasa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar