This is My Kingdom

Ditempat inilah gua biasa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan tak jarang berhari-hari. Bermain dengan semua peralatan yang tersedia didalamnya seperti televisi, dvd player, dan laptop. Menyaksikan semua program acara tv yang kadang membuat isi perut ingin muntah dan kemudian beralih menyaksikan berulang-ulang kepingan film dvd yang entah sudah berapa kali ditonton dan berakhir duduk menatap penuh kelayar monitor laptop, pasang winamp dan menikmati waktu dan membiarkanya berlari dengan cepatnya.

Tak ada penerangan yang cukup disana. Sekarang sih sudah lumayan, karna beberapa minggu yang lalu, gua mulai pasang lampu, namun uniknya lampu dikamar gua ini tidak sama seperti kebanyakan lampu diruangan lain yang ada dirumah ini yang letaknya diatas kepala kita. Lampu dikamar gua letaknya diatas lemari 4 susun. Tentunya sinar cahayanya lebih fokus keatas dan tidak merata kebawah. Ini lumayan jika dibanding dulu, jika malam tiba, gua cuma mengandalkan lampu dari kamar adik gua yang kebetulan tersekat. Cahaya yang didapat tidak lebih dari cukup. Tapi kalau siang hari, kamar gua ini adalah tempat yang paling strategis apabila lu semua ingin berjemur. Tidak usah jauh-jauh ke Kuta atau Lombok jika ingin mendapatkan kulit cokelat keemasan layaknya koki cantik itu. Cukup bawa lotion anti sinar UV kesini dan lu semua bisa berjemur sepuasnya. Nggak sepuasnya juga sih, tergantung letak mataharinya juga. Itu bisa terjadi karna dilangit-langit kamar gua terdapat celah persegi yang biasa digunakan untuk menangkap sinar matahari masuk. Jangan tanya panasnya bagaimana, sudah ada berapa orang teman yang bilang kamar gua itu panas banget. Awalnya gua juga merasakan hal yang sama tapi karna sudah biasa dan sekarang jadi terbiasa.

Saking gelapnya kamar gua, atau lebih tepatnya remang. Seorang teman kampus gua bilang, "Kamar lo cocok banget buat galau-galauan" dan seorang teman gua lainnya bilang, "Anjis, kamar lo shoegaze banget" mendengar itu gua cuma nyengir. Tapi mereka tidak sepenuhnya salah sih. Gua pun merasakan hal yang sama dengan mereka, kamar ini memang cocok untuk bermelankolia ria. Momentum yang tepat, yang pernah gua dapat dikamar ini tuh sewaktu gua sedang konflik dengan teman wanita gua. Penerangan yang remang, ditambah dengan beberapa kaleng Beer, sebungkus rokok, plus backsound dari band-band folk rock atau akustik indie pop, grunge tapi tak jarang musik blues country juga serasa pas.

Gak setiap waktu gua lewati dengan bermelankolia dikamar ini. Kalau lagi riang tempat ini menjadi tempat favorit gua. Momentum yang gua dapet kala kondisi seperti itu adalah waktu hujan turun tanpa petir, rokok sebungkus, backsound yang pas adalah band-band yang musiknya bernuansa Story Telling semacam Mocca atau musik-musik akustik indie pop semacam Ten2five, Endah&Resha, Efek Rumah Kaca, We Are Trees, dan Payung Teduh tapi kadang musik-musik punk seperti Epidemics, Lemuria, Terrible Feeling atau nggak musik punk/oi seperti Dropkick Murphys juga serasa pas, apalagi kalau ditambah sekaleng Beer. Itu dapet banget momentumnya. Oh yah meskipun kata temen gua, kamar gua ini nuansanya shoegaze banget. Tapi gua jarang loh pasang backsound dari band-band shoegaze, gua takut kebablasan bunuh diri, nyeset urat nadi pakai silet, ROFL =))

Ruangan ini ibarat kerajaan bagi gua. Sebegitu nyamannya gua sini kadang sampai malas beranjak kemana-mana. Mungkin sekarang gua lebih sering dibilang, anak rumahan, bukan gua anak kamaran. Gua gak begitu suka rumah gua tapi gua suka banget kamar gua. This is my kingdom.