Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Kamis, 03 November 2011

Sesunyi Dan Sepekat Malam

Sendu. Gak tau kenapa belakangan ini terus merasakan itu. Penyebabnya juga belum jelas. Mungkin bisa jadi karna disebabkan oleh penyakit posesif gua, atau mungkin bisa jadi malah karna belakangan ini lebih sering dengerin Self Titled-nya Payung Teduh. Spekulasi yang kedua absurd.

Terus menerus merasakan yang namanya Alone In A Crowd. Masih belum tau penyebabnya apa. Karna gua terlalu sensitif, mungkin. Mungkin juga, karna gua terlalu hipokrit untuk mengakui bahwa gua adalah pribadi yang senang dipuji. Terlalu bimbang untuk menentukan sebab. Itulah titik lemah gua, BIMBANG.

Sudah dua paragraf gua tulis pada posting kali ini. Masuk paragraf ketiga, mendadak bingung mau menulis apa.

Payung Teduh di playlist Winamp lagi memainkan lagunya yang berjudul Malam. Backsound yang tepat untuk mengantar kebimbangan ditengah pekatnya malam. Potongan dari lagu PT yang benar-benar membuat gua bergairah untuk menulis di malam ini,

"Atau ia sudah bosan menanti kedatangan apapun atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi. Bukankah kita sudah berjanji semua selesai"

Sudah masuk paragraf berapa ini ? Paragraf 6 yah ? Dan kembali bingung ingin menulis apa.

Membahas malam. Kenapa suara jangkrik kadang terdengar begitu harmonis dan kenapa kadang terdengar sebaliknya yah ? Sesetia apakah bintang dengan bulan ? Sampai hari ini mereka kompak untuk tidak tampak. Dan kenapa setiap kali melihat malam gua selalu merindukan siang ? Dan kadang sebaliknya!

Masih membahas malam. Besok pagi seharusnya gua kuliah. Tapi sekarang, mata masih terus terjaga. Entah kapan terbinasa. Sebelum mata ini terbinasa dan menyerah pada nidera. Gua masih bingung dengan malam. Sepekat apakah hitamnya malam sampai mampuh memaksa seseorang (gua) untuk menulis panjang lebar tak berinti ?

Paragraf ke 9. Dan kembali bingung.

Sedikit pengakuan. Sebetulnya, pada paragraf ke 5, gairah gua menulis pada posting ini sudah lenyap entah kemana. Tapi kenapa gua masih bisa menulis hingga paragraf ke 10 ini ? Gua juga belum bisa menentukan penyebab pastinya. Yah, gua BIMBANG. Antara melanjutkan tulisan ini dan menyerah pada nidera.

"Akhirnya malam tiba juga. Malam yang kunantikan sejak awal. Malam yang menjawab akhir kita. Inikah akhir yang kita ciptakan"

Paragraf 12. Gua menyerah pada nidera. Namun kebingungan ini masih terus belanjut hingga kapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar