Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Jumat, 12 Agustus 2011

Doa Utopis

Kemarin gua melaksanakan kewajiban seorang muslim yakni sholat. Sebagaimana biasanya sehabis sholat di pastikan akan meminta sesuatu atau kata lainnya ialah berdoa. Gua pun berdoa, melakukan monolog dihadapan tuhan. Bercerita tentang kegundah gulanaan ini. Lebih dari dua puluh menit gua melakukan monolog di atas sajadah yang lumayan cukup lama sudah tak tersentuh lagi. Dan entah pada menit keberapa gua merasa ada sesuatu yang janggal. Gua diam dan merihatkan sejenak monolog gua dihadapan tuhan. Berpikir dan mencari dimana titik kejanggalan itu berada. Gua terus berpikir dan berpikir sampai pada satu titik gua berhasil menemukan titik kejanggalan tersebut yakni terletak pada keinginan/doa yang gua utarakan.

Gua sadar gua terlalu naif rasanya kala mengutarakan keinginan itu. Mungkin juga saat gua mengutarakan keinginan gua tersebut, tuhan sedang tertawa dan malaikat-malaikat di sampingnya pun pasti sedang memperolok diri gua, dan setan-setan pun sama halnya dengan tuhan dan malaikat. Setelah sadar betapa naifnya diri gua, gua pun senyum getir sendiri. Malu ? yah gua merasakan itu.

"Yah, Allah yah tuhan ku. Jauhkan lah hamba mu ini dari masalah-masalah hidup. Jauhkan hamba dari orang-orang yang ingin men-dzalimi hamba baik secara fisik maupun batin. Lancarkanlah rezeki hamba." - Alfian Poetra, Doa Utopis

Bacalah. Betapa bodohnya gua kala memanjatkan doa seperti dia atas. Betapa terlihat begitu egoisnya diri gua. Seakan tak ingin hidup susah dan penuh dengan masalah yang mendera.

Manusia yang di masa hidupnya tidak mau mendapatkan masalah lebih baik mati muda. Berkat kejanggalan tersebut gua berpikir, bagaimana kalau seandainya hidup gua benar-benar tak ada masalah ? pasti begitu membosankannya.

Dengan kesadaran akan kejanggalan di saat berdoa itu, gua pun berpikir dengan di datangkannya masalah, bukankah kita justru lebih bisa menjadi pribadi yang tegar dalam menjalani hidup. Mungkin, jika masalah itu terus-terusan mendera di hidup kita, otomatis kita akan mampu terbiasa dengan masalah-masalah hidup. Dan gua nampaknya seperti itu sekarang, terbiasa dengan masalah. Meski sudah terbiasa, gua sebisa mungkin tidak akan mencari masalah. Biarkan masalah itu datang dan mari kita nikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar