Apa Kita Benar-Benar Membutuhkan Mereka ?

Masih ingatkah kalian dengan insiden Bumi Wiyata april tahun lalu ? Dimana Ormas keagamaan (FPI) membubarkan secara paksa sebuah pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diselenggarakan oleh KOMNASHAM dan yang diikuti oleh komunitas Transgender (waria). Belum hilang dari benak gua insiden tersebut dan kini gua kembali mendapat kabar serupa. Namun insiden kali ini tidak melibatkan ormas dengan masyarakat melainkan ormas versus ormas. Yah,Pemuda Pancasila(PP) versus Front Betawi Rempug(FBR).

Insiden kali ini dipicu oleh perebutan lahan parkir di bilangan Depok Trade Center (DTC),Sawangan,beberapa waktu yang lalu. Sesuatu yang konyol terjadi, ketika gua mendapatkan informasi bahwa ada segelintir punk yang di bayar oleh FBR untuk merebut lahan parkir tersebut. Punk ? Semakin muak gua dengar semua ini.

Dari pertikaian di DTC pada waktu itu berlanjut dengan aksi sweeping yang dilakukan pihak PP dan merusak posko FBR di bilangan Rangkapan Jaya Baru (31/7) dini hari. Dan selang empat jam dari kejadian itu pihak FBR membalasnya dengan merusak posko dan membakar atribut PP. Dan aksi saling sweeping itu pun terus berlanjut sampai pada pembacokan seseorang yang memakai atribut FBR oleh PP di Grand Depok City(GDC). Kejadian itu pun sontak menjadi tontonan warga sekitar. Warga pun terpaksa hanya bisa menyaksikan kejadiaan naas tersebut karna takut.

Beginilah jadinya jika sekumpulan orang bermental "bang jago" nan bebal dikumpulkan dan dibentuk menjadi sebuah kesatuan paramiliter, yang ironisnya dilegalkan pemerintah. Mereka begitu arogan dan bar-bar. Memang masalah seperti ini tidak bisa di dialog-kan terlebih dahulu ? Apa memang setiap masalah harus diselesaikan dengan jalan seperti ini ? Pasukan paramiliter yang tak tahu jelas fungsinya sebagai apa. Hanya membuat kita, sebagai masyarakat awam, merasa was-was. Apa kita benar-benar membutuhkan mereka ? Saya rasa TIDAK!

**Dari berbagai sumber