Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Sabtu, 15 Januari 2011

Mereka Itu Menyedihkan

Orang tua gua pernah bilang “liat noh a,si Joni (bukan nama sebenernya) udah bisa beli blackberry sendiri,besok mau ngkredit motor. Baru lulus langsung kerja tuh dia”. Meski itu Cuma sebuah lelucon penyedap acara ngobrol-ngobrol kami sekeluarga,tapi gua cukup miris sama jalan pikir orang tua gua dan orang-orang serupa. Kenapa mereka selalu membanggakan orang lain dari hasil konsumsinya. Maksudnya gini,seberapa banyak kalian mengkonsumsi suatu barang maka derajat kalian akan di agungkan di tingkat masyarakat. Itu menjijikan buat gua. Yah gua tau,si Joni (sekali lagi ini bukan nama asli!!!) berhasil mendapatkan semua itu dari hasil kerjanya. Permasalahannya bukan di situ.

Kalau buat gua Joni itu bukanlah orang yang patut untuk di banggakan,dia justru menyedihkan. Kenapa ? karna ia sudah ikhlas dan rela menjual seluruh waktu hidupnya untuk bekerja dan setelah awal bulan gajian. Uang hasil keringatnya itu di belikan barang yang tak menghasilkan barang lagi,jadi stuck pada ritual konsumsi semata. Itu menyedihkan buat gua. Dan orang seperti itu tidak menjadi sesuatu yang “wah” buat gua.

Gua lebih bangga kepada orang-orang yang produktif. Dalam arti ia berkerja delapan jam sehari tapi ia masih bisa menghasilkan sesuatu,entah apa itu bentuknya,entah pula barang yang di hasilkannya tak memilik nilai tinggi di mata masyarakat. Gua lebih menghargai sekaligus bangga dengan orang-orang seperti itu ketimbang orang yang sudah banting tulang,kerja delapan jam sehari bahkan dua belas jam,tapi nggak produktif sama sekali dan bisanya Cuma konsumsi terus sampe mati.

Gua bangga pada orang-orang yang kerja konvensional (delapan jam sehari,sistem hirarkis abis,dengan stylean fantofel,celana bahan serta kemeja) tapi ia masih bisa menyibukkan dirinya untuk ngband,bikin rilisan,zine,craft,jualan jajanan ringan produksi home made di rumah. Bukan orang yang udah kerja konvensional tapi bisanya Cuma jadi mahluk konsumtif,abis gajian belanja gadget gak penting,atau produk-produk fashion tai anjing.

Iya..iya gua tau itu hak mereka. Iya..iya.. gua juga tau itu urusan mereka bukan urusan gua. Tapi miris aja gua nglihat betapa superiornya mereka di mata masyarakat awam. Iri ? nggak sama sekali. Gua lebih iri,nglihat orang-orang yang kerja konvensional tapi masih produktif menghasilkan sesuatu. Itu dia yang gua irikan. Kenapa gua gak bisa kaya mereka. Tapi,gua harus bisa kaya mereka,orang-orang yang gua banggakan. Bukan orang-orang yang kaya Joni dan Joni-Joni lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar