Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Minggu, 17 Juli 2011

Menjadi Dewasa ?

Belakangan ini gua sering banget mendengar orang-orang bilang,"Lu tuh udah gede, dewasa sedikit dong!", "Lu gak dewasa banget sih.", "Ah dia mah masih labil, belum dewasa.", di status-status Facebook maupun di Twitter. Semua orang sudah tau kalau kedewasaan seseorang itu tidak diukur dari berapa umur dia melainkan dari sikap dan pemikirannya. Tapi hingga sekarang gua masih bertanya-tanya, sikap dan pemikiran dewasa itu yang seperti apa ? Karna banyak dari mereka yang berteriak-teriak tentang kedewasaan malah terlihat membosankan dimata gua dan malah menurut gua tidak dewasa sama sekali. Yah, semua orang mempunyai persepsi tersendiri tentang term 'Dewasa' ini.

Tapi gua pernah mikir, kalau setiap orang, entah apa itu gendernya;umurnya, memiliki dua sisi : kedewasaan dan kekanak-kanakan. Dan gua rasa kita memang harus memiliki dua sisi tersebut. Kita harus bisa mengaplikasikan diri dalam suatu kondisi dimana kita harus menjadi dewasa dan begitupun sebaliknya. Karna akan terasa janggal jika kita hanya mengadopsi satu sisi dari dua sisi itu tadi.

Misalkan, kita mengadopsi total sisi kedewasaannya. Dan di suatu waktu kita berada dalam kondisi dimana disitu terdapat banyak sekali orang-orang yang memiliki selera humor tinggi atau mungkin menjurus pada sisi yang sebaliknya dari sisi yang kita adopsi : kekanak-kanakan. Pasti kita akan terlihat membosankan dimata mereka.

Begitu juga sebaliknya. Jika kita mengadopsi total sisi kekanak-kanakannya. Dan suatu waktu berada dalam suatu kondisi dimana disana sedang terjadi sebuah diskusi atau kata sederhanannya adalah kita berada dalam kondisi yang serius. Kita pasti akan terlihat membosankan, malah cenderung menyebalkan.

Gua pernah di bilang masih kekanak-kanakan waktu gua kerja menjadi SPB disalah satu Mall di bilangan Senayan,Jakarta. Karna sikap gua yang selalu bercanda diwaktu kerja dan itu ditambah pada waktu itu gua baru lulus SMU. Gua punya jawaban akan hal ini, gua selalu bercanda dalam waktu kerja karna kerja itu membosankan. Gua hanya mencoba membawanya kearah yang lebih fun yakni dengan bercanda. Tapi pada waktu itu gua juga melihat kondisi terlebih dahulu. Gua bercanda disaat Bos tidak ada dan gerai sepi pengunjung. Disaat ada Bos dan Gerai sedang dalam keadaan ramai pengunjung, gua fokus pada tanggung jawab gua.

Dan gua mencoba mengajak mereka (orang-orang yang mengatakan gua masih kekanak-kanakan) berbicara tentang pekerjaan, tentang bagaimana upah yang kita terima begitu rendah untuk hidup di dalam situasi dunia yang seperti saat ini. Dari hasil perbincangan itu gua mulai menyaring setiap jawaban dari mereka dan betapa terkejutnya ketika hampir jawaban dari mereka semuanya sama yaitu yang intinya kita tuh harus pasrah dan berlapang dada menerima semuanya ini. Pasrah dan berlapang dada untuk sesuatu yang sebenarnya kita rasa tidak enak itu tidaklah enak dan tidak semestinya. Itu seperti ketika dirumah tidak ada nasi dan kita diharuskan memakan tai sedangkan orang-orang yang mengharuskan kita makan tai itu mempunyai duit untuk membelikan kita nasi. Kenapa kita tidak paksa orang tersebut untuk mengeluarkan sedikit uangnya untuk membelikan kita nasi ? Kesimpulan dari hasil obrolan itu adalah gua kurang puas dengan jawaban-jawaban mereka yang (katanya) sudah dewasa.

Oh yah, inti dari esay gua ini sebenarnya sangatlah sederhana : kita harus bisa menempatkan sikap pada waktu yang tepat. Sekian dan terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca esay gua yang satu ini. See you in my next posting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar