Recent News

Selamat datang kawan di blog personal saya. Semoga anda tidak muntah membaca semua postingannya.

Senin, 18 Juli 2011

Merasa Lelah Ketika Bibirnya Berkata

Jam dinding terus berdetak tanpa mempedulikan sekitarnya. Semakin tak terasa ia sudah hampir mendekati pukul 24.00. Langit diluar nampaknya sudah mulai semakin menghitam. Bintang dan bulan semakin tegar menampakkan wujudnya. Dinginnya udara diluar membekukan suasana didalam. Tak sepata kata pun terucap dari mulut mereka, nyaris selama satu jam terakhir. Desis angin dan bisingnya Jangkrik berpadu dengan helaaan nafas menjadikan komposisi yang harmonis dimalam itu.

Sang wanita melirik dengan sorot mata yang penuh harapan kepada sang pria. Namun sang pria tak sedikit pun membalas lirik matanya. Ia sedang asyik menyibukan diri. Mencoba bersikap tenang meski kenyataan yang sedang ia hadapi begitu berat.

"Jangan putus ay,jangan bilang kamu mau nglupain aku. aku gak bisa pacaran sama yang lain. Aku cuma ngluarin kekeselan aku aja saat itu, sakit hati sama kamu." Kata sang wanita memelas.

Sang pria masih tak memberi respon apa-apa. Ia coba mengalihkan semuanya dan bersikap seolah-olah ia sedang berada sendiri di dalam ruang tersebut.

"Ay jangan kayak gini maafin aku!" Kata wanita lagi. Matanya berkaca-kaca sambil menatap kearah sang pria.

Sang pria mulai mencoba untuk merespon. Ia menghela nafas panjang perlahan. Kemudian berkata,"Justru itu aku ngeri. Kesel dikit semua keulang lagi. AH! mending gak deh."

Hening

Sang pria kembali mencoba menyibukan diri lagi dengan membuang pandangan matanya kesetiap sudut ruangan. Ia benar-benar sedang mencoba untuk mengendalikan dirinya.

Hening

"Kadang kamu meyakinkan aku kalau kamu yang terbaik. Tapi kadang kamu nglakuin yang membuat aku mikir sebaliknya." Kata sang pria dengan nada rendah.

"Tapi bener kemarin itu aku hilaf." Sanggah sang wanita.

"Hilaf ?" Tanya tak percaya sang pria.

"Maaf yang."

"Feedback dari kamu benar-benar membuat aku gila!" Sang pria menghela nafas. "Aku tau waktu itu aku salah tapi apa harus seekstrim ini yang kamu lakukan ?"

Sang wanita tertunduk lesu.

Dinginnya malam semakin membekukan suasana didalam ruangan itu. Mereka tidak seperti orang yang sudah tiga tahun saling mengenal melainkan terlihat seperti nasabah yang sedang di interogasi oleh Dept Collector.


To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar